1. Jenius Matematika : So Touma (QED)
So Touma adalah seorang lulusan MIT di bidang matematika diusia 15 tahun (dia diterima masuk MIT di usia 10 tahun). Seperti jenius pada umumnya, Toma digambarkan sebagai sosok yang introvert, dingin, dan kadang aneh (kadang bengong dan sedikit ceroboh). Dalam menganalisa suatu kasus, Toma cenderung tenang dan tidak terburu-buru.
Karena jenius matematika, maka tak heran dalam penyelesaian kasusnya menyinggung tentang kalkulus, teorema ueler, riemann, log dan sebagainya. Dan pada akhir penyimpulan suatu kasus atau misteri, So Toma menuliskan singkatan QED. QED sendiri adalah singkatan dari Quod Erat Demonstrandum yang artinya "yang sudah dibuktikan" atau "yang sudah terbukti" (biasa dituliskan oleh para matematikawan jaman dulu seperti Euklides atau Archimides sebagai pernyataan terakhir dari sesuatu yang telah dibuktikan).
2. Jenius Psikologis : Akiyama Shin'ichi (Liar Game)
Merupakan lulusan Universitas Teito dengan predikat Master Psikologi. Kemampuannya psikologinya pernah digunakan untuk membalas dendam pada sebuah perusahaan, dimana perusahaan tersebut ditipu habis-habisan hingga bangkrut. Hal itulah yang menyebabkan Akiyama dipenjara hingga 3 tahun.
Namun dibalik prestasi "hitam"nya tersebut, Akiyama merupakan seorang yang baik meski sikapnya sangat dingin. Dalam bidang psikologi, Akiyama mampu menganalisa watak seseorang dari tingkah laku dan kata-kata, memanipulasi, menipu, mengarahkan, hingga membuat seseorang menghancurkan dirinya sendiri. Kemampuan itulah yang membuatnya dijuluki seorang jenius penipu daripada jenius psikologi.
3. Jenius Olahraga : Kongo Agon (Eyeshield 21)
Jika manusia mempunyai satu dua bakat, itu wajar. Tapi berbeda dengan Kongou Agon yang memiliki segudang bakat. Bakatnya bisa dibilang dalam hal apapun, sehingga untuk menguasai sampai ahli suatu hal, Agon hanya perlu belajar singkat, bahkan tidak perlu belajar sama sekali.
Bakatnya yang luar biasa tersebut ditambah dengan kemampuan tubuhnya yang disebut god-speed-impulse, dimana syaraf-syaraf dalam tubuhnya dapat menerima respon dan menyalurkan reflek dan bereaksi dalam kecepatan luar biasa. Hal itulah yang membuatnya menjadi jenius di bidang olahraga.
Kongo Agon memiliki kakak bernama Kongo Unsui, namun kebalikannya dari Agon, Unsui tidak berbakat namun seorang jenius pekerja keras. Dengan latihan dan kerja keras, Unsui bisa menyamai bakat adiknya yang tidak dimilikinya.
4. Jenius Komputer : Fujimaru Takagi (Bloody Monday)
Fujimaru sebenarnya adalah seorang pelajar kelas 2 SMA biasa, namun kemampuannya yang sebenarnya hanya muncul ketika ia memegang komputer atau laptop. Ketika mulai berselancar di dunia maya. Fujimaru akan berubah drastis menjadi seorang hacker jenius bersenjatakan Trojan Horse, bejuluk Falcon.
Sebagai seorang jenius hacking, kemampuan Fujimaru sudah terlihat sejak dia masih duduk di kelas 4 SD, dimana ia pernah membobol situs dengan komputer milik temannya.
Tidak seperti hacker pada umumnya, Fujimaru tidak menggunakan keahliannya untuk kepentingan dirinya sendiri, melainkan bertindak untuk kebenaran. Contohnya seperti membobol data korupsi atau mengungkap suatu kejahatan.Dengan kemampuannya yang hebat sebagai seorang hacker, maka tak heran Fujimaru alias Falcon menjadi incaran penjahat di sekitarnya.
5. Jenius Kimia : Shigeru Kanmuri (Yakitate! Japan!)
Merupakan seorang jenius di bidang Kimia Pangan yang lulus Harvard pada usia 16 tahun. Sebagai seorang yang bergelut di bidang pembuatan roti, Shigeru juga memiliki Solar Hand yang membuatnya dapat memaksimalkan eksperimennya untuk menciptakan roti yang luar biasa enak.
Sebagai seorang berotak cerdas, Shigeru lah yang menjadi otak di tim Pantasia dalam menghadapi lawan-lawannya. Dengan pengetahuannya yang luas di bidang bahan makanan, Shigeru lah yang menyarankan perpaduan bahan-bahan terbaik bagi Azuma, ujung tombak tim Pantasia, untuk membuat roti terenak.
Kejeniusan Shigeru sudah terlihat bahkan ketika masih kecil, dimana dia sudah bisa berbahasa Inggris dan Cina di usia 2 tahun.